PKS Menang, Kemenangan Islam Kader
Ninoy NK
PKS memenangi Pilkada Jabar dan
Pilgub Sumut dengan kemenangan yang sangat meyakinkan. Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) dengan gemilang dengan digdaya menjungkirbalikkan logika
bahwa korupsi adalah perbuatan baik selama dilakukan dengan bertanggung
jawab. Kader PKS mendapatkan informasi yang pas soal korupsi presiden
PKS Luthfi Hasan Ishaaq sebagai konspirasi. Para kader PKS mendapatkan
pembekalan berdasarkan analisis dan alasan agama dan sosio-politik serta
tak-tik politik.
Secara keagaamaan dikedepankan (1) azas
khusnudzon - baik sangka. Jadi sebelum semua terbukti, jangan menuduh
dulu - dosa. Ini sesuai dengan azas hukum praduga tak bersalah. Sebelum
in kracht atau berkekuatan hukum tetap harus berbaik sangka. Luthfi
Hasan Ishaaq belum dianggap korupsi. PKS menyampaikan contoh kasus
Misbakhun.
Selain itu, PKS juga mengedepankan
perjuangan dakwah sebagai peristiwa darurat (2) azas sesuatu halal dan
diperbolehkan asal dalam keadaaan darurat. Maka dalam keadaan darurat
perjuangan untuk menegakkan syiar perbuatan haram atau barang haram bisa
menjadi halal. Contoh, daging babi yang haram akan menjadi halal jika
dalam kondisi darurat. Azas darurat ini menjadi pemicu petinggi PKS
seperti Luthfi Hasan Ishaaq melakukan korupsi. Di kalangan bawah
pemahaman seperti ini dimaklumi.
Secara sosio-politik, PKS diuntungkan
oleh demografi masyarakat yang tercabik dalam segregasi agama yang
dalam. (3) PKS memanfaatkan dengan sangat cerdik celah kecenderungan
masyarakat Islam yang jumud, taklid dan gampang ditakut-takuti soal
pahala dan dosa. Misalnya dalam Pilgub Jawa Barat PKS mendengungkan
larangan memilih calon pemimpin perempuan. Di Sumut yang tradisionalis
dan kejumudannnya setingkat dengan Jawa Barat, PKS lebih gampang
menyampaikan hanya dengan ungkapan ‘pilihlah pemimpin di antara
golonganmu sendiri’.
Dengan mantra-mantra pernyataan
keagamaan dan jargon sosio-politik yang digemakan di surau, masjid dan
dibumbui oleh tuduhan konspirasi untuk setiap keburukan PKS, maka para
kader PKS dengan gempita dan gembira melihat calon mereka menjadi yang
terbaik. Kaca mata kuda dipakai oleh para kader PKS sehingga mereka
menjadi para kader yang solid taklid tanpa berpikir panjang untuk
memenangkan kepentingan para elite PKS.
Jadi alasan dan sebab PKS menang adalah
kemampuan memutar hal buruk menjadi baik demi keuntungan politis seperti
korupsi petinggi partai dimaknai sebagai (1) konspirasi atau taktik
perjuangan dalam keadaan darurat dan (2) para kader PKS yang sudah
dibrainwahed sehingga samikna waatokna menerima semua tanpa bertanya dan
berpikir. Di tengah Islam kader seperti inilah PKS menenangi Pilgub
Jawa Barat dan Sumut.
Salam bahagia ala saya.
*) Kompasiana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar