Ingin Jadi Parpol Modern, PDIP Selayaknya Capreskan Jokowi
Jakarta - - PDI Perjuangan belum
mempertimbangkan untuk mengusung Jokowi menjadi calon presiden dalam
Pemilu 2014 mendatang, meski survei dua lembaga sebelumnya menunjukkan
sang Gubernur DKI Jakarta itu menjadi capres potensial. Menurut pengamat
politik dari Universitas Paramadina, Rico Marbun, Jokowi layak nyapres.
"Menurut saya jokowi layak jadi presiden di tengah kejemuan publik terhadap tokoh-tokoh yang ada," ujar Rico dalam keterangan persnya kepada detikcom, Rabu (20/2/2013).
Menurut Rico, jika PDIP ingin bertransformasi menjadi partai modern bukan hanya partai keluarga Soekarno, maka sudah semestinya turut mendorong Jokowi untuk menjadi capres di Pemilu 2014. Sebab, lanjut peneliti Median Institute ini, Jokowi adalah exit strategy elegan bagi PDIP untuk bisa melepaskan partai dari ketergantungan kronik terhadap nama besar Soekarno.
Dalam survei yang dilakukan lembaganya,
Rico juga mengaku jika Jokowi unggul sebagai capres potensial mengalahkan tokoh-tokoh lain yang dikenal publik selama ini.
"Itulah, jika dalam setahun ini Jokowi mampu membawa perbaikan signifikan dalam masalah transportasi dan banjir di Jakarta, tidak ada alasan bagi PDIP untuk tidak mewakafkan Jokowi untuk nasional," cetus peneliti yang juga dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini.
"Jujur harus kita katakan, belum ada satupun kader PDIP yang menyandang nama akhiran Soekarno yang cukup matang beradu dengan tokoh-tokoh nasional yang lain, sementara Megawati sudah dua kali kalah pada pemilu 2004 dan 2009, jika dipaksakan akan terlalu prematur bagi PDIP," pungkas Rico.
Sebelumnya, Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil survei yang menunjukkan Jokowi memuncaki capres paling potensial dengan dukungan 18,1 persen suara responden, mengalahkan tokoh-tokoh lain seperti Prabowo Subianto, Wiranto, Jusuf Kalla, Mahfud MD, Aburizal Bakrie, bahkan Megawati Soekarnoputri.
Survei yang sama juga dirilis Pusat Data Bersatu (PDB) pimpinan Didik J Rachbini yang melakukan survei pada tanggal 3 Januari-18 Januari 2013 lalu. Hasil survei itu menunjukkan Jokowi adalah capres paling potensial dibanding 13 tokoh lainnya. Bahkan menurut survei ini, elektabilitas Jokowi mencapai 21,2 persen.
*http://news.detik.com
"Menurut saya jokowi layak jadi presiden di tengah kejemuan publik terhadap tokoh-tokoh yang ada," ujar Rico dalam keterangan persnya kepada detikcom, Rabu (20/2/2013).
Menurut Rico, jika PDIP ingin bertransformasi menjadi partai modern bukan hanya partai keluarga Soekarno, maka sudah semestinya turut mendorong Jokowi untuk menjadi capres di Pemilu 2014. Sebab, lanjut peneliti Median Institute ini, Jokowi adalah exit strategy elegan bagi PDIP untuk bisa melepaskan partai dari ketergantungan kronik terhadap nama besar Soekarno.
Dalam survei yang dilakukan lembaganya,
Rico juga mengaku jika Jokowi unggul sebagai capres potensial mengalahkan tokoh-tokoh lain yang dikenal publik selama ini.
"Itulah, jika dalam setahun ini Jokowi mampu membawa perbaikan signifikan dalam masalah transportasi dan banjir di Jakarta, tidak ada alasan bagi PDIP untuk tidak mewakafkan Jokowi untuk nasional," cetus peneliti yang juga dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini.
"Jujur harus kita katakan, belum ada satupun kader PDIP yang menyandang nama akhiran Soekarno yang cukup matang beradu dengan tokoh-tokoh nasional yang lain, sementara Megawati sudah dua kali kalah pada pemilu 2004 dan 2009, jika dipaksakan akan terlalu prematur bagi PDIP," pungkas Rico.
Sebelumnya, Lembaga Survei Jakarta (LSJ) merilis hasil survei yang menunjukkan Jokowi memuncaki capres paling potensial dengan dukungan 18,1 persen suara responden, mengalahkan tokoh-tokoh lain seperti Prabowo Subianto, Wiranto, Jusuf Kalla, Mahfud MD, Aburizal Bakrie, bahkan Megawati Soekarnoputri.
Survei yang sama juga dirilis Pusat Data Bersatu (PDB) pimpinan Didik J Rachbini yang melakukan survei pada tanggal 3 Januari-18 Januari 2013 lalu. Hasil survei itu menunjukkan Jokowi adalah capres paling potensial dibanding 13 tokoh lainnya. Bahkan menurut survei ini, elektabilitas Jokowi mencapai 21,2 persen.
*http://news.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar