Kisah PKS di Lereng Merapi
Sebagai salah seorang kader dari Partai Keadilan Sejahtera ( selanjutnya disingkat PKS), dengan ditangkapnya LHI tentu juga sedikit "keder". Apalagi sebagai penanggungjawab tingkat Kecamatan, tentu bukan hal yang ringan. tapi itulah tanggung jawab yang harus diemban, yang harus tetap dijalankan.
SMS dan pertanyaan tentang berbagai persoalan pun tak "banyak" yang masuk ke Hp, padahal Hp always ON..tapi ya itulah, karena sinyal susah jadi tak banyak yang bisa menghubungi disaat harus blusukan "niliki konco loro lopo", konco" susah rung tau dadi konco bungah"
Seperti biasa, jadwal berkeliling ke DPRa pun harus dilaksanakan, jujur nggak ada yang mewajibkan cuma dianjurkan. Perjalanan tak mudah wilayah geografis yang terletak dilereng gunung Merapi mempunyai tantangan tersendiri, tak banyak kader yang mau untuk mengemban amanah diwilayah yang seperti ini.Jurang (bukan kali/sungai karena tak ada airnya) yang dalam dan lebar serta jalannya yang menggunakan "aspal" dari Tuhan pun harus dilewati, Jembatan yang sempit dan panjang harus juga di"lompati".
Perjalan sampai di rumah teman yang pertama.
"Assalamu'alaikum..." kuketuk pintu sambilmengucapkan salam, pintu tampak tertutup rapat, tapi dari dalam terdengar suara orang berbincang.
"Wa'alaikum salam..."
Pintu dibuka muncullah wajah, teman seperjuangan semenjak 2004 (maaf karena memang saya mulai aktif dijamaah ini tahun 2002, masuknyapun sebagai sebuah "karma" atau lebih tepatnya dalam istilah jawa "kualat", ttg hal ini akan saya ceritakan lain kali.
Akhirnya kamipun mengobrol, berbincang, banyak hal, dan sampai juga di kasus LHI dll. Kulihat tak sedikitpun ada penyesalan, atau rasa ingin pergi dari Partai Dakwah ini pada wajah dan ungkapan teman seperjuangan ini.
"Oh iya Pak, masjid disini siap menyelenggarakan 2 halaqah, 1 putra dan 1 putri.." katanya
" Subhanallah, jangan ditunda lagi untuk segera ditindak lanjuti biar ana carikan ustad dan ustadzahnya.." jawabku..
Melalui Hp made in cina, kuhubungi beberapa teman, ternyata seperti kataku tadi.. tak mudah mencari teman yang bisa mendampingiku, padahal waktuku sendiri sudah tak memungkinkan.
" Assalamualaikum.. hallo..?. kataku setelah hp diseberang sana diangkat..
"Wa'alaikum salam.. ada api Bi...? orang diseberang menjawab, yah..memang dia adalah Istriku yang sedang mengandung 8 bulan.
"Ini ada Halaqah putri, siap ngisi..? kataku, sebenarnya nggak tega juga menambahkan kewajiban ini kepadanya apalagi masih mengandung berumur 8 bulan.
" Insya Allah,..".
Maha Suci Engkau ya Allah...atas segala kemudahan yang telah Engkau berikan dijalan dakwah ini..
Maha Suci Engkau ya Allah...atas segala kemudahan yang telah Engkau berikan dijalan dakwah ini..
Singkat cerita perjalanan aku lanjutkan kembali..tapi tak satupun dari kami di lereng Merapi yang akan mundur dari jalan dakwah ini..kami bukan pengecut, tapi kami juga bukan orang suci apalagi malaikat, kami hanya segerombolan manusia biasa yang berusaha meraih Ridho-Nya, menggapai Surga-Nya..
Salam perjuangan dari lereng Merapi...Terima Kasih untuk Istriku Tercinta atas dukungan yang telah Engkau berikan..pengorbanan yang hanya Allah yang bisa memberikan balasan yang lebih layak...
*ekosuramto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar